Name : Fistia Fanni Hapsary
Class : 4EA09
1. A : I'm sorry Mr. Cellswood's line enggaged.
B : Can I leave him a message?
Theme : B wants to speak by the phone with A, but the A's line is busy.
2. A : I'm affraid he's not here the moment. Would you like to leave a message?
B : Yes, please.
Theme : B called C, but he's not at the office. and his secretary offer the B to leave him a message.
Fistia's Blog
Minggu, 29 Juni 2014
Senin, 31 Maret 2014
Tugas Softskill B. Inggris Bisnis 2
19. When ....... the conference?
a. the doctor attended
b. did the doctor attend
c. the doctor will attend
d. the doctor's attendance
the answer of the question : b. did the doctor attend
the sentence : when did the doctor attend the conference?
reason :
The structure of the sentence question word in Simple Past Tense (QW + did + subject + infinitive?). question word in here : what, where, when, why, which and who. if we want to ask the subject with question word, the structure (qw + past tense "V2"?). after we know the tenses that we'll use, we can know the meaning of the sentence.
FISTIA FANNI HAPSARY
12210817 / 4EA09
a. the doctor attended
b. did the doctor attend
c. the doctor will attend
d. the doctor's attendance
the answer of the question : b. did the doctor attend
the sentence : when did the doctor attend the conference?
reason :
The structure of the sentence question word in Simple Past Tense (QW + did + subject + infinitive?). question word in here : what, where, when, why, which and who. if we want to ask the subject with question word, the structure (qw + past tense "V2"?). after we know the tenses that we'll use, we can know the meaning of the sentence.
FISTIA FANNI HAPSARY
12210817 / 4EA09
Kamis, 28 November 2013
PENERAPAN CSR OLEH PT. PLN (Persero)
CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN)
STRUKTUR
ORGANISASI
PLN telah “berkomitmen
menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan
menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”, PLN bertekad
menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik, yaitu
ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, PLN mengembangkan Program Corporate
Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggungjawab Sosial
Perusahaan.
Wewenang dan tanggung
jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya:
- Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan Pelestarian alam.
- Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan.
- Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra perusahaan.
- Memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.
PELAKSANAAN
PROGRAM
PROGRAM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
a)
Community Relation
Kegiatan ini menyangkut
pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak
yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara
lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui
penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan
melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang di daerah Sumenep, Pulau Madura,
Jawa Timur.
b)
Community Services
Program bantuan dalam
kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan :
- Bantuan bencana alam.
- Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di Kelurahan Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru.
- Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga pedesaan di Kecamatan Rumpin – Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan umum di Bogor – Buleleng, Bali.
- Bantuan perbaikan sarana ibadah.
- Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota lainnya di Indoenesia
- Bantuan Sarana air bersih
c)
Community Empowering
Kegiatan ini terdiri
dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat
untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
- Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah.
- Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar
- Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
- Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi
- Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN
- Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
- Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.
- Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur
- Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua
- Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua
- Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua
- Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua
- Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera
CONTOH
ARTIKEL
BAYAR
LISTRIK (cukup) DENGAN SAMPAH
Proses pembayaran
rekening listrik warga sekitar bank sampah, selama ini dilakukan di loket PPOB
diluar wilayahnya. Hal ini kemudian memunculkan biaya tambahan bagi warga,
seperti biaya transportasi dan parkir, disamping juga terdapat biaya
administrasi yang akan dipungut oleh pemilik loket.
Potensi ini, kemudian
dilihat oleh Tim CSR-Bina Lingkungan PLN sebagai sebuah peluang yang layak
dikemas dalam sebuah desain program aksi CSR-Bina Lingkungan 2012. Pada tahun
2011 melalui program kampung binaan CSR-Bina Lingkungan PLN telah berhasil
melakukan pelatihan dan mendorong berdirinya 125 titik bank sampah binaan di
Surabaya dan 280 titik bank sampah di Malang.
Untuk menjaga
keberlanjutan program dan mendukung perkembangan bank sampah maka pada tahun
2012, CSR-Bina Lingkungan PLN meluncurkan akasi Program Wirausaha Bersinar “
PPOB – Bayar listrik dengan sampah ” dan “ Bank Sampah Induk “. Selain sebagai
bentuk keberlanjutan program tahun sebelumnya, aksi program ini juga sebagai
bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan bank sampah dan mencari terobosan
agar memberi manfaat bersama antara masyarakat dan perusahaan.
Aksi Program “ bayar
listrik dengan sampah ” dapat membantu pelanggan serta memudahkan masyarakat
untuk membayar listrik. Aksi ini bertujuan memberdayakan masyarakat untuk
meningkatkan pendapatan warga dan organisasi atau komunitas diperkampungan,
meningkatkan kebersihan lingkungan serta menjaga kelestarian alam.
Dengan dibukanya loket
bayar listrik di bank sampah, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bank
sampah yang diperoleh dari biaya administrasi rekening listrik yang dipungut
dari setiap pembayar. Keuntungan ini hasilnya akan kembali dinikmati masyarakat
setempat untuk mengembangkan usaha bank sampah. Selain itu pelanggan akan bisa
menghemat pengeluaran lainnya baik transportasi maupun parkir dan juga waktu
yang lebih cepat karena lebih dekat.
Acara penyerahan secara
simbolis bantuan CSR Bina Lingkungan PLN ke Bank Sampah telah dilakukan pada ,
Jumat 2 November 2012, disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof.
DR. Balthasar Kambuaya. Dengan aksi program Wirausaha Bersinar diharapkan
masyarakat akan memperoleh beberapa manfaat lainnya, pertama diperoleh kawasan
atau lingkungan hidup yang bersih, kedua adalah adanya kemudahan dan kedekatan
akses masyarakat dalam pembayaran rekening listrik dan yang ketiga adalah
peningkatan pendapatan/kas organisasi RT/RW/Komunitas yang diperoleh dari jasa
administrasi pencetakan rekening listrik. Peningkatan pendapatan komunitas Bank
sampah RT-RW diharapkan akan mampu mendukung turunnya jumlah sambungan ilegal
dan tunggakan, Sebagai contoh kasus di Kawasan Margorejo dan Gading Surabaya,
sikap warga berubah terhadap sambungan PJU liar di kampung kampung, dengan
adanya sumber pendapatan tambahan maka warga mampu berubah sikap dari sambungan
PJU kampung yang sebelumnya ilegal ke sambungan resmi PLN, kas yang terkumpul
dari bank sampah menjadi sumber dana untuk membayar sambungan listrik yang
dipakai sebagai pendukung fasilitas umum.
Edukasi lainnya yang ingin
disampaikan adalah, bahwa sampah yang selama ini diabaikan, jika dikelola
ternyata masih memiliki nilai. Tabungan sampah yang selama ini mulai dikelola
oleh bank sampah binaan PLN, akan bisa dikompensasi/auto debet dari buku
tabungan sampah untuk pembayaran tagihan listriknya. Proses auto debet ini bisa
langsung dilakukan di 20 bank sampah unit RT-RW yang sudah diberikan bantuan
perlengkapan Payment Point online Bank (PPOB) dan bantuan permodalan.
Selain program “ bayar
listrik dengan sampah ”, CSR-Bina Lingkungan PT PLN (Persero) juga mendorong
kemampuan produksi dan peningkatan nilai jual produk bank sampah induk. Bank
sampah induk adalah bank sampah yang bertugas untuk membina bank-bank sampah
unit di RT-RW. Selain membina, bank sampah induk juga sebagai penerima atau
pengambilan setoran sampah yang terkumpul di bank sampah unit-unit.Untuk bisa
melakukan peran-peran tersebut bank sampah induk perlu terus ditingkatkan
kemampuannya, baik secara teknis maupun permodalan.
Peningkatan usaha bank
sampah induk dilakukan melalui pengelolaan manajemen pergudangan, pengadaan
mesin pencacahan sampah, melalui penambahan mesin-mesin produksi, dan
penyediaan alat transportasi, langkah ini akan mempercepat perputaran dan
proses pengambilan serta penyetoran sampah ke penerima akhir.
Saat ini Bank Sampah
Malang (BSM) sebagai salah satu bank sampah induk, telah mampu mengolah sampah
menjadi berbagai produk daur ulang dan bahan cacahan plastik. Produk produk ini
mampu meningkatkan nilai jual dan keuntungan bank sampah secara signifikan. Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah Bina
Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Dua bank sampah
tersebut merupakan Bank Sampah terbesar di Indonesia, dimana masing-masing
sudah memiliki ratusan sub bank sampah binaan dikota Malang dan Surabaya. Dalam
Rapat Kerja Nasional Bank Sampah di Malang, Menteri lingkungan Hidup sangat
bangga terhadap peran dua bank sampah Binaan Unggulan CSR Bina Lingkungan PLN .
Masing-masing telah mampu melakukan berbagai terobosan usaha dan bekerjasama
dengan CSR PLN untuk terus mengembangkan bank sampah di berbagai wilayah.
Langganan:
Postingan (Atom)