Jumat, 29 Maret 2013

Metode Pengumpulan Data


Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Menurut Cara Memperolehnya

1.    Data Primer      : Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.

2.      Data Sekunder : Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

Menurut Sumbernya

1.      Data Internal    : Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan didalam suatu organisasi.
2.      Data eksternal  : Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar organisasi.

Menurut Sifatnya

1.      Data Kualitatif : Data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

2.   Data Kuantitatif    : Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan    bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.


Teknik Pengumpulan Data

·         Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang menjawab atau memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan.

Keuntungan
Kerugian
Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos
Karena dikirim melalui pos, presentase pengembalian angket relatif rendah
Biaya membuat angket relatif murah
Pertanyaan dalam angket dapat salah ditafsirkan dan tidak ada kesempatan mendapatkan penjelasan
Tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri
Tidak dapat digunakan bagi responden yang kurang bisa membaca atau menulis, atau memiliki tingkat pendidikan yang kurang memadai

Terdapat dua macam pertanyaan, yaitu:
Terbuka
Tertutup
Jawaban tidak disediakan sehingga responden bebas menulis jawaban sendiri sesuai pandangannya
Jawaban sudah disediakan, responden hanya memilih saja
Jawaban dari responden sangat bervariasi sehingga sulit mengolahnya karena harus menggolongkan jawaban yang ada
Mudah mengolahnya karena jawaban tidak bervariasi


·       Wawancara yang juga dikenal dengan interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau direkam. Selain itu wawancara juga dapat dilakukan melalui telepon. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca atau menulis, termasuk anak-anak.

Keuntungan
Kerugian
Dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis
Membutuhkan biaya yang besar untuk perjalanan pengumpul data
Pewawancara dapat segera menjelaskan jika ada pertanyaan yang kurang dipahami
Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil
Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat wajah dan gerak-gerik responden
Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden


·      Observasi diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan.

Keuntungan
Kerugian
Data yang diperoleh adalah data yang segar, artinya diperoleh dari subjek saat terjadinya tingkah laku
Pengamat harus mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi. Jika dana yang tersedia cukup besar pengamat dapat menggunakan video perekam
Keabsahan alat ukur dapat diketahui langsung
Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal yang bersifat pribadi sukar diamati bahkan dapat membahayakan pengamat
Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:
1.      Observasi partisipan (participant observation)
Pengamat ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti namun tetap waspada untuk mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.
2.      Observasi takpartisipan (nonparticipant observation)
Pengamat berada di luar subjek yang diamati
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dibedakan menjadi:
1.      Observasi tak berstruktur
Pengamat tidak membawa catatan tentang tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati. Ia akan mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis.
2.      Observasi berstruktur
Pengamat memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Tingkah laku lainnya diabaikan.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar