Data adalah sesuatu yang belum
mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika,
bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Menurut Cara
Memperolehnya
1. Data Primer : Data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.
Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain
observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan
penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder : Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti
dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS),
buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Menurut Sumbernya
1. Data Internal : Data yang menggambarkan keadaan atau
kegiatan didalam suatu organisasi.
2. Data eksternal : Data yang menggambarkan keadaan atau
kegiatan diluar organisasi.
Menurut Sifatnya
1. Data Kualitatif : Data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau
observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain
data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman
video.
2. Data Kuantitatif : Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat
diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika.
Teknik Pengumpulan
Data
·
Angket
adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang
menjawab atau memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan.
Keuntungan
|
Kerugian
|
Dapat menjangkau sampel dalam
jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos
|
Karena dikirim melalui pos,
presentase pengembalian angket relatif rendah
|
Biaya membuat angket relatif murah
|
Pertanyaan dalam angket dapat
salah ditafsirkan dan tidak ada kesempatan mendapatkan penjelasan
|
Tidak terlalu mengganggu responden
karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri
|
Tidak dapat digunakan bagi
responden yang kurang bisa membaca atau menulis, atau memiliki tingkat
pendidikan yang kurang memadai
|
Terdapat dua macam pertanyaan,
yaitu:
Terbuka
|
Tertutup
|
Jawaban
tidak disediakan sehingga responden bebas menulis jawaban sendiri sesuai
pandangannya
|
Jawaban
sudah disediakan, responden hanya memilih saja
|
Jawaban
dari responden sangat bervariasi sehingga sulit mengolahnya karena harus
menggolongkan jawaban yang ada
|
Mudah
mengolahnya karena jawaban tidak bervariasi
|
· Wawancara
yang juga dikenal dengan interview adalah pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden
dan jawaban responden dicatat atau direkam. Selain itu wawancara juga dapat
dilakukan melalui telepon. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang
buta huruf atau tidak terbiasa membaca atau menulis, termasuk anak-anak.
Keuntungan
|
Kerugian
|
Dapat digunakan pada responden
yang tidak bisa membaca dan menulis
|
Membutuhkan biaya yang besar untuk
perjalanan pengumpul data
|
Pewawancara dapat segera
menjelaskan jika ada pertanyaan yang kurang dipahami
|
Hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang lebih kecil
|
Wawancara dapat mengecek
kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau
dengan melihat wajah dan gerak-gerik responden
|
Kehadiran pewawancara mungkin
mengganggu responden
|
· Observasi
diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan.
Keuntungan
|
Kerugian
|
Data yang diperoleh adalah data
yang segar, artinya diperoleh dari subjek saat terjadinya tingkah laku
|
Pengamat harus mengamati sampai
tingkah laku yang diharapkan terjadi. Jika dana yang tersedia cukup besar
pengamat dapat menggunakan video perekam
|
Keabsahan alat ukur dapat
diketahui langsung
|
Beberapa tingkah laku, seperti
tingkah laku kriminal yang bersifat pribadi sukar diamati bahkan dapat
membahayakan pengamat
|
Berdasarkan keterlibatan
pengamat dalam kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:
1. Observasi
partisipan (participant observation)
Pengamat ikut serta dalam
kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti namun tetap waspada untuk
mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.
2. Observasi
takpartisipan (nonparticipant observation)
Pengamat berada di luar subjek
yang diamati
Berdasarkan cara pengamatan yang
dilakukan, observasi dibedakan menjadi:
1. Observasi
tak berstruktur
Pengamat tidak membawa catatan
tentang tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati. Ia akan
mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian
dianalisis.
2. Observasi
berstruktur
Pengamat memusatkan perhatian
pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tentang tingkah laku apa
saja yang harus diamati. Tingkah laku lainnya diabaikan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar